Manajemen kualitas yang baik merupakan bagian yang penting untuk meningkatkan daya saing yang dimiliki oleh manufaktur. Sebagian besar perusahaan modern di Negara-negara Barat telah mengakui perlunya untuk mengubah pemikirannya dalam hal kualitas dan bagaimana kualitas tersebut dapat meningkatkan kinerja bisnis manufaktur mereka. Manajemen kualitas total (TQM) telah mendapatkan perhatian global yang cukup besar, baik dari para peneliti maupun dari para praktisi. Manajemen kualitas total (TQM)sudah menjadi strategi yang penting dalam organisasi manufaktur dan jasa. Karya ilmiah ini membahas masalah pengimplementasian Manajemen kualitas total (TQM) pada perusahaan turbin gas yang berlokasi di Inggris. Penelitian ini melibatkan mempelajari masalah kualitas produk dari perusahaan turbin gas yang terjadi akhir-akhir ini dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi yang sesuai melalui wawancara terstruktur terhadap para karyawan. Hasil dari karya tulis yang diperoleh kemudian didiskusikan untuk menyoroti faktor-faktor pendukung utama dalam penerapan manajemen kualitas total TQM di perusahaan turbin gas tersebut. Berdasarkan pada sumber literatur dan studi kasus, kerangka kerja terhadap penerapan manajemen kualitas total TQM tersebut disajikan.
Latar belakang
Manajemen Kualitas Total (TQM): Strategi Manajemen yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran kualitas terhadap semua proses dalam suatu organisasi |
Berkenaan dengan kualitas sudah diidentifikasikan atau dianggap sebagai salah satu strategi yang tepat dalam usaha untuk meningkatkan kinerja bisnis di dalam pasar global. Banyak perusahaan-perusahaan yang sedang mengusahakan berkenaan denganpenerapan manajemen kualitas total (TQM) untuk menghasilkan layanan produk-produk dan jasa yang berkualitas bagus, dan oleh karenanya agar mencapai atau meraih tujuan-tujuan bisnisnya. Menurut BS4778, manajemen kualitas total (TQM) merupakan suatu filosofi manajemen yang merangkup semua kegiatan-kegiatan yang meliputi mengenai kepentingan dan harapan dari pelanggan dan komunitas, dan tujuan organisasi dapat terpenuhi secara efisien dan efektif dengan cara memaksimalkan potensi dari semua pekerja dalam menjalankan pengembangan tersebut. Manajemen kualitas total (TQM) merupakan suatu penyelidikan berkenaan dengan masalah peningkatan dan pengembangan dalam hal biaya, kereliabilitasan, kualitas, inovasi, kekurangan dan juga keefektivitasan bisnis. Sebaliknya, Manajemen kualitas total (TQM) merupakan suatu kerjasama yang menguntungkan dari semua pihak di dalam sebuah organisasi dan juga yang memiliki keterkaitan dengan proses bisnis untuk menghasilkan produk dan juga jasa yang dapat mempertemukan antara kebutuhan dan harapan pelanggan. Manajemen kualitas total (TQM) dapat digunakan secara efektif di dalam suatu organisasi untuk meningkatkan teknik organisasi tersebut dalam usaha untuk membantu meningkatkan efisiensi terhadap produksi, dan juga menciptakan perubahan budaya, mengenalkan tentang kerjasama tim, menghasilkan komitmen manajemen yang berkualitas dan serta untuk menghasilkan pengembangan-pengembangan bisnis yang lainnya.
Oakland (1994) mendefinisikan manajemen kualitas total (TQM) sebagai “suatu pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas bisnis secara keseluruhan. Manajemen kualitas total (TQM) merupakan suatu cara yang paling penting dalam mengorganisasikan dan melibatkan organisasi secara keseluruhan, tiap perusahaan, aktivitas, tiap orang pada semua level”. Zairi (1991) mendefinisikan Manajemen kualitas total (TQM) sebagai “suatu usaha yang positif dari suatu organisasi berkenaan dengan peningkatan yang terstruktur, sikap, perilaku dan cara metodologi dalam menghasilkan layanan produk dan jasa kepada konsumen paling akhir, dengan menitikberatkan pada pengembangan kualitas, meningkatkan kekompetitifan, yang semua itu hanya bertujuan untuk memuaskan atau menyenangkan konsumen akhir”. Nilai, prinsip dan prosedur dari penerapan manajemen kualitas total (TQM) tersebut telah menghasilkan banyak keuntungan, yang meliputi klien-klien yang merasa lebih puas, mengembangkan pasar dan meningkatkan keuntungan laba dan moral karyawan perusahaan yang tinggi. Tidak hanya itu saja, penerapan Manajemen kualitas total (TQM) sebagai suatufilosofi panduan perusahaan dan suatu metode manajemen telah memungkinkan dan mempercepat pewarisan kekuatan dan pembuatan keputusan terhadap banyak karyawan yang menjalani dan berkarir tersebut telah berkembang secara signifikan (Caldwell & Hagen, 1994). Namun, ada beberapa perusahaan yang belum mengimplementasikan manajemen kualitas total (TQM), hal tersebut memerlukan investasi tambahan dan menyebabkan kerugian produksi yang signifikan. Kerugian produksi biasanya disebabkan karena pemahaman yang minim mengenai manajemen kualitas total (TQM) dan keterlibatan para pegawai di dalam proses penerapan manajemen kualitas total (TQM). Tidak hanya sampai disitu, banyak peneliti yang memperhatikan moral para pegawai dalam membantu menerapkan manajemen kualitas total (TQM). Di dalam penelitian ini, suatu upaya dihasilkan untuk mendiskusikan peran pegawai dalam keberhasilan penerapan manajemen kualitas total (TQM) pada suatu perusahaan.