


Tips Menulis artikel ilmiah – Menulis artikel ilmiah kuantitatif membutuhkan ketelitian, terutama dalam pengolahan data dan analisis statistik. Untuk mempermudah proses penulisan, berikut langkah-langkah sistematis beserta contoh penelitian kuantitatif yang bisa Anda ikuti.

Pilih topik penelitian kuantitatif yang relevan dengan bidang ilmu Anda dan cukup spesifik untuk diteliti.
Contoh:
Topik: Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Siswa SMA selama Pandemi Covid-19 di Jakarta. Topik ini spesifik karena berfokus pada dampak pembelajaran daring di masa pandemi, serta relevan karena fenomena ini masih menjadi sorotan dunia pendidikan.

Tips:
– Pilih topik yang masih memiliki ruang untuk diteliti lebih lanjut.
– Fokus pada isu atau masalah yang memerlukan pengukuran data.
Setelah menentukan topik, susun kerangka artikel. Artikel kuantitatif harus mengikuti struktur yang sistematis.
Contoh Kerangka:

Tips:
– Selalu ikuti struktur artikel ilmiah kuantitatif yang sistematis.
– Gunakan subjudul untuk setiap bagian agar tulisan lebih terstruktur.
Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah kuantitatif harus formal, namun tetap mudah dipahami oleh pembaca umum maupun peneliti lain.
Contoh:
Kalimat sebelum revisi: “Penelitian ini melihat bagaimana cara belajar secara daring mempengaruhi hasil akhir siswa di sekolah.”
Kalimat setelah revisi: “Penelitian ini mengkaji pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa SMA selama pandemi, dengan menggunakan metode kuantitatif berbasis kuisioner skala Likert.”

Tips:
– Hindari istilah teknis tanpa penjelasan yang jelas.
– Pastikan kalimat Anda ringkas dan langsung pada intinya.
Artikel kuantitatif harus didasarkan pada data yang dapat diukur secara objektif dan sumber yang valid.
Contoh:
Dalam penelitian tentang pembelajaran daring, Anda bisa menggunakan data dari hasil kuisioner yang diisi oleh 300 siswa di 10 sekolah di Jakarta. Data kemudian diolah menggunakan software statistik seperti SPSS, dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Contoh hasil data:
– 70% siswa mengalami penurunan hasil belajar.
– 30% siswa menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih efektif.

Tips:
– Pastikan data berasal dari sampel yang representatif dan teknik sampling yang tepat.
– Gunakan software statistik untuk menganalisis data dan tunjukkan hasil analisis dalam bentuk visual yang mudah dipahami (misalnya tabel, grafik).
Sebuah artikel kuantitatif harus sistematis dan terstruktur dengan baik agar pembaca dapat memahami alur penelitian dari awal hingga akhir.
Contoh:
Pendahuluan bisa menjelaskan mengapa penting untuk meneliti dampak pembelajaran daring selama pandemi, serta mengutip studi-studi sebelumnya tentang pembelajaran daring.
Metode bisa menjelaskan jumlah sampel, teknik sampling (misalnya purposive sampling), serta alat pengumpulan data (misalnya kuisioner dengan skala Likert dari 1 hingga 5)
Hasil menyajikan analisis statistik berupa uji regresi atau korelasi untuk melihat hubungan antara variabel pembelajaran daring dan hasil belajar.
Pembahasan mengaitkan hasil penelitian dengan teori yang relevan, serta membandingkannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Tips:
– Buatlah alur artikel yang mengikuti logika yang mudah diikuti, dari permasalahan, metode, hingga hasil dan pembahasan.
– Pastikan setiap bagian memiliki hubungan yang jelas dan saling mendukung.
Tinjau ulang artikel Anda untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan, data, atau alur logika. Anda juga bisa meminta bantuan rekan atau mentor untuk memberikan umpan balik.
Contoh:
Misalkan setelah meninjau ulang, Anda menemukan bahwa ada kesalahan dalam perhitungan uji statistik. Maka, Anda harus mengoreksi perhitungan tersebut dan memastikan hasil yang disajikan akurat.
Selain itu, periksa kembali apakah sitasi dan referensi yang Anda cantumkan sudah lengkap dan mengikuti format yang ditentukan jurnal.

Tips:
– Gunakan alat bantu seperti aplikasi pengecekan tata bahasa atau plagiarisme.
– Ajak rekan atau mentor untuk memberikan masukan terkait kualitas tulisan dan data.
Setiap jurnal ilmiah biasanya memiliki panduan penulisan yang berbeda, termasuk format referensi, sitasi, dan batas jumlah kata. Pastikan Anda menyesuaikan artikel sesuai dengan gaya penulisan jurnal yang dituju.
Contoh:
Jika Anda mengirim artikel ke jurnal pendidikan, pastikan format sitasi sesuai dengan gaya APA (American Psychological Association) atau gaya lain yang disyaratkan.
Contoh sitasi gaya APA: (Smith, 2021) untuk satu penulis, atau (Smith & Johnson, 2020) untuk dua penulis.

Tips:
– Baca panduan penulisan dari jurnal tujuan.
– Gunakan software manajemen referensi seperti Zotero atau Mendeley untuk membantu mengelola sitasi dan referensi.
Jika Anda siap untuk mulai menulis artikel ilmiah kuantitatif dengan panduan di atas, mulailah dengan memilih topik yang spesifik dan relevan! Jangan ragu untuk mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan agar artikel Anda terstruktur, mudah dipahami, dan sesuai dengan standar ilmiah. Ingat, tinjau ulang hasil kerja Anda secara menyeluruh sebelum mengirimkannya ke jurnal tujuan.
Jika Anda butuh panduan lebih lanjut atau alat bantu seperti pengelolaan referensi, jangan lupa untuk memanfaatkan aplikasi seperti Mendeley untuk memaksimalkan kualitas artikel Anda. Selamat menulis!

Baca Informasi Menarik Lainnya
Trik Cerdas Revisi Skripsi, Tesis dan Disertasi
Transkrip Audio dan Video
Cara Mencari dan Memberi DOI Artikel dengan Mendeley
Panduan Lengkap Cek Turnitin
Layout Buku dan Artikel Publikasi

| Banda Aceh | Surabaya |
| Langsa | Surakarta |
| Lhokseumawe | Tasikmalaya |
| Sabang | Tangerang |
| Subulussalam | Tangerang Selatan |
| Binjai | Tegal |
| Gunungsitoli | Yogyakarta |
| Medan | Pontianak |
| Padangsidimpuan | Singkawang |
| Pematangsiantar | Banjarbaru |
| Sibolga | Banjarmasin |
| Tanjungbalai | Palangka Raya |
| Tebing Tinggi | Balikpapan |
| Bengkulu | Bontang |
| Jambi | Samarinda |
| Sungaipenuh | Tarakan |
| Dumai | Denpasar |
| Pekanbaru | Bima |
| Bukittinggi | Mataram |
| Padang | Kupang |
| Padang Panjang | Makassar |
| Pariaman | Palopo |
| Payakumbuh | Parepare |
| Sawahlunto | Baubau |
| Solok | Kendari |
| Lubuklinggau | Palu |
| Pagar Alam | Gorontalo |
| Palembang | Bitung |
| Prabumulih | Kotamobagu |
| Bandar Lampung | Manado |
| Metro | Tomohon |
| Pangkalpinang | Ambon |
| Batam | Tual |
| Tanjungpinang | Ternate |
| Bandung | Tidore Kepulauan |
| Banjar | Jayapura |
| Batu | Sorong |
| Bekasi | Jakarta Barat |
| Blitar | Kediri |
| Bogor | Madiun |
| Cilegon | Magelang |
| Cimahi | Malang |
| Cirebon | Mojokerto |
| Depok | Pasuruan |
| Jakarta | Pekalongan |
| Jakarta Utara | Probolinggo |
| Jakarta Timur | Salatiga |
| Jakarta Pusat | Semarang |
| Jakarta Selatan | Serang |
| Sukabumi |
Tentang Penulis :
Irfan Wahzudi adalah seorang penerjemah profesional dan berpengalaman sejak 2016, lulusan Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Yogyakarta. Ahli dan teliti dalam menerjemahkan berbagai jenis teks akademis dan juga memiliki keahlian dalam penulisan, proofreader, dan analisis data. Mendedikasikan hidupnya untuk menerjemahkan kata per kata dan kemudian menghubungkan bahasa sehingga menjadikan setiap sentuhan yang dihasilkan memiliki dampak mendalam terhadap lebih dari empat ribu pengguna layanan jasa, mulai dari mahasiswa S1, S2, S3, Dosen dan Peneliti.