Kuesioner Tertutup (Skala Likert): Pengertian, Keuntungan, dan Contoh

Pengaruh tidak langsung (indirect effect) dalam PLS-SEM
Uji Pengaruh Tidak Langsung dalam PLS-SEM Menggunakan SMARTPLS dengan Bootstrapping: Tutorial Lengkap
Januari 28, 2025
Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Mengapa Teknik Pengambilan Sampel itu Penting dalam Penelitian?
Januari 29, 2025
Kuesioner Tertutup (Skala Likert)

Kuesioner Tertutup (Skala Likert)

Skala Likert adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam kuesioner tertutup untuk penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengukur sikap, opini, atau persepsi responden dengan cara yang terstruktur dan mudah dianalisis. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang skala Likert, cara membuat pertanyaan menggunakan skala ini, serta contoh-contohnya yang dapat digunakan dalam penelitian.

Apa Itu Skala Likert?

Skala Likert adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana responden setuju atau tidak setuju dengan suatu pernyataan. Biasanya, skala ini memiliki lima hingga tujuh pilihan jawaban, mulai dari “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”. Skala Likert sering digunakan dalam kuesioner untuk penelitian kuantitatif karena kemudahan dalam mengolah data dan mengukur sikap atau pendapat.

Keuntungan Menggunakan Skala Likert dalam Kuesioner

Menggunakan skala Likert dalam kuesioner tertutup memiliki berbagai keuntungan, di antaranya:

  1. Mudah dalam Pengolahan Data
    Karena data yang dikumpulkan lebih terstruktur, skala Likert memudahkan analisis kuantitatif. Peneliti dapat menghitung rata-rata atau distribusi jawaban dengan cepat dan akurat.
  2. Mengukur Tingkat Kepuasan atau Sikap dengan Detail
    Skala ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap suatu pernyataan, sehingga lebih mudah untuk mengukur sikap atau kepuasan.
  3. Fleksibilitas dalam Penggunaan
    Skala Likert dapat digunakan untuk berbagai topik, mulai dari kepuasan pelanggan, kualitas produk, hingga sikap terhadap isu sosial dan politik.
  4. Mengurangi Bias Responden
    Dengan pilihan jawaban yang sudah ditentukan, skala Likert mengurangi kemungkinan bias atau perbedaan interpretasi dari responden, sehingga data yang terkumpul lebih konsisten.

Cara Membuat Pertanyaan dengan Skala Likert

Untuk membuat pertanyaan dengan skala Likert yang efektif, berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:

  1. Tentukan Tujuan Penelitian
    Sebelum membuat pertanyaan, pastikan Anda memahami dengan jelas tujuan penelitian Anda. Tentukan apa yang ingin Anda ukur, apakah itu sikap, kepuasan, atau pendapat responden.
  2. Buat Pernyataan yang Jelas dan Tepat
    Setiap pernyataan yang diajukan harus jelas dan tidak ambigu. Hindari pertanyaan yang bisa ditafsirkan lebih dari satu cara oleh responden.
  3. Pilih Jumlah Skala yang Tepat
    Skala Likert biasanya terdiri dari lima hingga tujuh pilihan. Pastikan Anda memilih jumlah pilihan yang sesuai dengan tujuan pengukuran Anda. Pilihan jawaban bisa berupa kata-kata (misalnya, “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, “Sangat Tidak Setuju”) atau angka (misalnya, 1 hingga 5).
  4. Buat Pernyataan yang Relevan dengan Penelitian
    Pastikan semua pernyataan yang ada dalam kuesioner relevan dengan topik penelitian. Jangan gunakan pernyataan yang tidak berkaitan dengan tujuan penelitian Anda.
  5. Lakukan Uji Coba Kuesioner
    Sebelum menyebarkan kuesioner kepada responden utama, lakukan uji coba pada sekelompok kecil orang untuk memastikan bahwa pernyataan dan skala Likert mudah dipahami.

Contoh Penggunaan Skala Likert dalam Kuesioner

Berikut adalah contoh penggunaan skala Likert dalam kuesioner penelitian tentang kepuasan pelanggan di sebuah toko online:

Kuesioner Kepuasan Pelanggan – Skala Likert

Skala Likert dalam Kuesioner Tertutup
Skala Likert dalam Kuesioner Tertutup
  1. Pernyataan: “Toko online ini menawarkan produk dengan kualitas yang baik.”
    • a. Sangat Setuju
    • b. Setuju
    • c. Netral
    • d. Tidak Setuju
    • e. Sangat Tidak Setuju
  2. Pernyataan: “Proses pemesanan di situs web mudah dipahami.”
    • a. Sangat Setuju
    • b. Setuju
    • c. Netral
    • d. Tidak Setuju
    • e. Sangat Tidak Setuju
  3. Pernyataan: “Pelayanan pelanggan di toko ini sangat memuaskan.”
    • a. Sangat Setuju
    • b. Setuju
    • c. Netral
    • d. Tidak Setuju
    • e. Sangat Tidak Setuju
  4. Pernyataan: “Saya akan kembali berbelanja di toko online ini.”
    • a. Sangat Setuju
    • b. Setuju
    • c. Netral
    • d. Tidak Setuju
    • e. Sangat Tidak Setuju

Dengan menggunakan skala Likert, peneliti dapat mengukur tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih detail, dan menganalisis data untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang kualitas produk, pelayanan, dan pengalaman berbelanja.


Menginterpretasi Hasil Skala Likert

Setelah mengumpulkan data, peneliti dapat menganalisis jawaban responden berdasarkan distribusi pilihan yang diberikan. Jika mayoritas responden memilih “Sangat Setuju” atau “Setuju”, maka pernyataan tersebut menunjukkan hal positif. Sebaliknya, jika mayoritas memilih “Tidak Setuju” atau “Sangat Tidak Setuju”, ini bisa menjadi indikasi area yang perlu perbaikan.

Kesimpulan

Skala Likert adalah alat yang sangat efektif dalam mengukur sikap, pendapat, atau kepuasan responden dalam penelitian. Dengan menggunakan skala ini, peneliti dapat memperoleh data yang lebih terstruktur dan mudah dianalisis secara kuantitatif. Jika Anda merancang kuesioner penelitian, skala Likert adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa itu Skala Likert?

Skala Likert adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menilai sikap, pendapat, atau opini responden terhadap suatu pernyataan. Skala ini memberikan pilihan jawaban dengan tingkat kesepakatan, mulai dari “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengukur intensitas pendapat atau sikap responden.

2. Berapa banyak pilihan yang sebaiknya ada dalam skala Likert?

Biasanya, skala Likert terdiri dari lima hingga tujuh pilihan. Namun, jumlah pilihan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan penelitian. Umumnya, lima pilihan cukup efektif untuk menggambarkan berbagai tingkat kesepakatan, sementara tujuh pilihan memberikan lebih banyak nuansa.

3. Apa manfaat menggunakan skala Likert dalam penelitian?

Manfaat utama skala Likert adalah kemudahan dalam menganalisis data kuantitatif, mengukur berbagai sikap atau opini dengan lebih terstruktur, dan memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Skala ini juga mengurangi potensi bias karena responden memilih dari opsi yang sudah ditentukan.

4. Apa perbedaan antara skala Likert dan skala lainnya?

Perbedaan utama antara skala Likert dan skala lainnya (seperti skala semantik diferensial) adalah cara pengukuran. Skala Likert mengukur tingkat kesepakatan atau ketidaksetujuan, sedangkan skala semantik diferensial mengukur dua kutub yang berlawanan dari suatu konsep dengan menggunakan kata-kata yang bersifat lebih polar (misalnya, “baik” dan “buruk”).

5. Apakah skala Likert cocok untuk semua jenis penelitian?

Skala Likert sangat efektif untuk penelitian yang berfokus pada pengukuran sikap, pendapat, atau kepuasan. Namun, skala ini mungkin tidak cocok untuk penelitian yang membutuhkan pengukuran yang lebih mendalam atau data kualitatif, seperti wawancara mendalam atau observasi perilaku.

6. Bagaimana cara menginterpretasi hasil dari skala Likert?

Hasil skala Likert dapat dianalisis dengan menghitung frekuensi pilihan responden untuk setiap pernyataan. Untuk analisis lebih mendalam, peneliti dapat menghitung rata-rata skor atau melihat distribusi jawaban untuk mengidentifikasi pola umum dari sikap atau opini responden.

7. Berapa banyak pernyataan yang sebaiknya ada dalam kuesioner skala Likert?

Jumlah pernyataan dalam kuesioner bergantung pada tujuan penelitian. Biasanya, sebuah kuesioner dengan 10 hingga 20 pernyataan sudah cukup untuk mendapatkan data yang valid tanpa membuat responden merasa kelelahan.

8. Apakah skala Likert dapat digunakan untuk semua jenis responden?

Skala Likert dapat digunakan untuk berbagai jenis responden, baik itu pelanggan, karyawan, atau masyarakat umum. Namun, penting untuk memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan relevan dan mudah dipahami oleh audiens target.

9. Bagaimana cara menghindari bias dalam kuesioner skala Likert?

Bias dapat dihindari dengan memastikan bahwa pernyataan dalam kuesioner disusun secara netral dan tidak memihak. Selain itu, penting untuk menghindari penggunaan pernyataan ganda dalam satu pertanyaan dan memastikan bahwa responden memiliki pilihan yang cukup untuk mengekspresikan pendapat mereka secara akurat.

10. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari skala Likert?

Kelebihan:

  • Mudah dipahami dan digunakan oleh responden.
  • Memungkinkan pengukuran yang lebih akurat terhadap sikap dan opini.
  • Data yang terkumpul mudah dianalisis secara kuantitatif.

Kekurangan:

  • Tidak memberikan ruang untuk responden memberikan tanggapan terbuka atau penjelasan mendalam.
  • Skala dapat menjadi terlalu terbatas, terutama jika responden merasa pilihan yang ada tidak menggambarkan sikap mereka dengan tepat.

11. Apakah skala Likert cocok untuk penelitian kualitatif?

Skala Likert lebih sering digunakan dalam penelitian kuantitatif karena menghasilkan data numerik yang mudah dianalisis secara statistik. Untuk penelitian kualitatif yang mendalam, wawancara terbuka atau observasi mungkin lebih sesuai, meskipun skala Likert dapat digunakan sebagai bagian dari penelitian campuran (mixed-methods).

12. Bagaimana cara memilih jenis skala Likert yang tepat untuk penelitian?

Pilih jenis skala Likert berdasarkan kompleksitas topik yang sedang diteliti. Jika Anda ingin mendapatkan tanggapan yang lebih mendetail, skala dengan tujuh pilihan jawaban mungkin lebih sesuai. Namun, untuk penelitian yang lebih sederhana, lima pilihan sudah cukup efektif.

13. Apakah ada alternatif untuk skala Likert dalam kuesioner?

Ya, beberapa alternatif untuk skala Likert termasuk:

  • Skala Semantik Diferensial: Mengukur dua kutub yang berlawanan dari suatu konsep.
  • Skala Guttman: Mengukur intensitas sikap responden dengan urutan pernyataan.
  • Skala Thurstone: Digunakan untuk mengukur sikap dengan memilih pernyataan yang sudah diberi bobot oleh ahli.

14. Bagaimana cara memastikan hasil kuesioner skala Likert valid dan reliabel?

Validitas dapat dijaga dengan memastikan pernyataan dalam kuesioner relevan dan sesuai dengan tujuan penelitian. Reliabilitas dapat diuji dengan melakukan uji coba kuesioner pada kelompok kecil sebelum disebarkan kepada responden utama, untuk melihat apakah hasil yang diperoleh konsisten.

15. Apakah ada batasan dalam menggunakan skala Likert?

Salah satu batasan utama dalam menggunakan skala Likert adalah kecenderungan responden untuk memilih jawaban yang aman atau netral (misalnya, memilih “Netral” di tengah skala), yang dapat mempengaruhi keakuratan hasil. Selain itu, responden mungkin juga menghindari pilihan ekstrem (“Sangat Setuju” atau “Sangat Tidak Setuju”) karena mereka merasa tidak ingin memberikan jawaban yang terlalu kuat.


  1. Olah Data SEM & Structural Equation Modelling Terpercaya
  2. Tutorial Analisis Jalur (Path Analysis) dengan SPSS
  3. Uji Asumsi Klasik Menggunakan SPSS: Panduan Lengkap
  4. Tutorial Uji Validitas dengan SPSS: Validitas Instrumen
  5. Analisis Deskriptif SPSS, Stata, E-Views, dan Minitab
  6. Cara Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner dengan SPSS
  7. Uji Asumsi Klasik untuk Penelitian Kuantitatif dengan SPSS
  8. Uji Autokorelasi dengan SPSS: Solusi untuk Penelitian Anda
  9. Uji Asumsi Klasik SPSS Cepat & Terpercaya



Irfan Wahzudi

C A L L