Jenis Sitasi dan Contoh Lengkap – Dalam dunia akademik dan penelitian, istilah “sitasi” sudah tak asing lagi. Sitasi adalah bagian penting dalam menulis karya ilmiah, skripsi, artikel jurnal, dan jenis tulisan akademis lainnya. Dengan memahami pengertian sitasi, jenis-jenisnya, dan cara menulisnya, penulis dapat menyampaikan informasi secara akurat serta menghindari plagiarisme. Artikel ini akan membahas pengertian sitasi, jenis-jenisnya, dan cara menulis sitasi dengan contoh lengkap.
Sitasi adalah referensi atau rujukan kepada sumber informasi yang digunakan dalam suatu tulisan. Dalam penulisan akademis, sitasi bertujuan untuk mengakui karya orang lain yang digunakan sebagai sumber data atau landasan teori dalam tulisan. Sitasi juga berguna untuk memberi validasi dan kredibilitas pada argumen yang disampaikan, sehingga pembaca dapat melacak sumber asli informasi tersebut.
Contoh sederhana dari sitasi adalah mencantumkan nama penulis, tahun publikasi, serta halaman sumber pada bagian yang mengutip informasi dari karya lain.
Ada beberapa jenis sitasi yang umum digunakan dalam penulisan akademik. Setiap jenis sitasi memiliki format penulisan dan fungsi yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis sitasi yang paling sering digunakan:
Sitasi langsung adalah pengambilan langsung teks atau kutipan dari sumber asli tanpa mengubah kata-kata. Kutipan ini biasanya ditulis dalam tanda kutip (“…”) untuk menandai bahwa kalimat tersebut diambil langsung dari sumber aslinya. Contoh sitasi langsung cocok digunakan jika kutipan memiliki kalimat yang sangat relevan atau sulit disimpulkan ulang.
Contoh:
“Sitasi adalah bagian penting dalam menulis karya ilmiah, skripsi, artikel jurnal, dan jenis tulisan akademis lainnya” (Sugiyono, 2020, hlm. 23).
Sitasi tidak langsung atau parafrase adalah ketika penulis menyampaikan ide atau informasi dari sumber lain dengan kata-kata sendiri. Jenis sitasi ini sering digunakan untuk menyingkat informasi dari sumber asli namun tetap menyampaikan inti informasi.
Contoh:
Sugiyono (2020) menjelaskan bahwa sitasi memainkan peran penting dalam berbagai karya akademik, baik itu artikel jurnal maupun skripsi.
Sitasi primer adalah rujukan kepada sumber asli yang secara langsung diacu dalam tulisan. Dalam hal ini, sumber yang dikutip adalah karya yang dibuat oleh penulis asli tanpa melalui perantara.
Sitasi sekunder adalah rujukan kepada sumber yang diperoleh dari karya lain, bukan dari sumber asli. Misalnya, jika dalam suatu buku terdapat kutipan dari karya lain, penulis bisa menggunakan sitasi sekunder untuk merujuk pada kutipan tersebut. Namun, penggunaan sitasi sekunder sebaiknya dibatasi dan lebih baik mencari sumber asli jika memungkinkan.
Contoh:
Menurut James (dalam Sugiyono, 2020), sitasi sekunder adalah rujukan tidak langsung yang merujuk pada karya yang dikutip oleh penulis lain.